PAREPARE — Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, melalui program layanan kesehatan gratis Call Center 112 masuk dalam top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018, dan dijadwalkan besok (Rabu, 19 September) menerima penghargaan inovator dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setdako Parepare, Amarun Agung Hamka. “Iya, besok rencana penerimaan penghargaannya di Grand Ballroom, Hotel Shangri La Surabaya, Jalan Mayjen Sungkono, langsung diserahkan Menteri MenPAN-RB,” ujarnya, Selasa (18/9/2018)
Menurut Hamka, penghargaan yang bakal didapatkan Pemkot Parepare atas program layanan kesehatan gratis Call Center 112, bukan tanpa alasan. “Program layanan kesehatan digagas pak Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, empat tahun lalu. Sebagai inovator, beliau (Taufan) mempresentasikan model layanan kesehatan antar jemput pasien secara gratis. Warga cukup menekan Call 112, petugas layanan kesehatan langsung menindaklanjuti,” katanya.
Ia menjelaskan, layanan kesehatan Call Center 112 didukung tersedianya tim khusus yang kompeten, seperti dokter, perawat atau bidan dan driver. Selain sumberdaya manusia, Call Center 112 juga dilengkapi fasilitas ambulance gratis untuk melakukan evakuasi pasien dan pengantaran jenazah secara gratis. “Tidak hanya itu, Call Center 112 pun punya program Jumat Peduli, yang menyiapkan kesehatan gratis bagi masyarakat,” beber Hamka.
Disamping itu, pembentukan tim intensifikasi ini juga dinilainya sebagai bentuk kerja nyata kami dalam mendukung kelancaran pembangunan di Kota Parepare yang salah satu sumbernya dari penerimaan PBB ini. Dan kami ingin bergerak cepat dalam merealisasikan target – target tahapan yang telah ditentukan. Ditegaskan Iskandar, berdasarkan laporan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan per tanggal 12 September 2018 yang dirilis oleh Badan Keuangan Daerah Kota Parepare untuk wilayah Kecamatan Bacukiki rata – rata penerimaan PBB-nya telah berhasil mencapai target tahapan yang telah ditetapkan.
“Alhamdulillah penerimaan PBB di Bacukiki dari empat kelurahan semua hampir mencapai target, sisa 19,63 % dari target yang harus diselesaikan. Bahkan dari tiga kecamatan lainnya, Bacukiki masih menempati peringkat pertama penerimaan PBB-nya,” tegasnya. Meskipun demikian, Iskandar tidak cukup puas dengan perolehan penerimaan pajak tersebut. Dirinya menginginkan agar target penerimaan PBB khusus di Kecamatan Bacukiki semua kelurahan menunjukkan progres yang memuaskan atau diatas 100 persen hingga masa jatuh tempo pembayaran berakhir.
“Dan sekarang tim intensifikasi PBB kecamatan yang telah dibentuk turun secara massif mendampingi kolektor untuk melakukan penagihan. Semuanya kami lakukan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” tandasnya.