LATAR BELAKANG
Kota Parepare merupakan salah satu daerah pesisir di Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah ± 99,33 km2 secara administratif terbagi menjadi 4 (Empat) Kecamatan dan 22 kelurahan. Jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 1403.710 jiwa (laki-laki 70.601 dan perempuan 73.109). Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya 52,90% atau 11.853 jiwa dari 22.408 jiwa dibandingkan laki-laki 81,30% dari 37,250 jiwa.
Kota Parepare memiliki 3 kecamatan dan 11 kelurahan pesisir berpotensi pengembangan usaha produktif bagi perempuan pesisir dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia, Namun yang menjadi masalah utamanya adalah:
1. Rendahnya Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Pesisir di Kota Parepare hal ini disebabkan karena rendahnya keterampilan teknis produksi olahan dan budidaya perikanan serta keterampilan manajerial usaha;
2. Rendahnya produktivitas perempuan pesisir di Kota Parepare, hal ini disebabkan senjang penggunaan tekhnologi, yaitu minimnya penerapan teknologi produksi, pengemasan sampai pemasaran dan minimnya teknologi budidaya, mulai dari penanganan benih sampai pasca panen budidaya ikan.
Dari masalah tersebut, Dr. Ir. Abdullah. B, MM bersama dengan Yuliana, S.Pi., M.Si menggagas inovasi pemberdayaan Perempuan (Srikandi) Pesisir oleh Sarjana Perempuan (Srikandi) Lokal Parepare, menjadi judul inovasi (Berdaya Srikandi Oleh Srikandi), yang bertujuan untuk Meningkatkan Partisipasi Kerja dan Peningaktan Produktivitas Perempuan Pesisir di Kota Parepare

KEUNIKAN/KEBARUAN
Hal yang unik dalam Inovasi “Berdaya Srikandi Oleh Srikandi” adalah Inovasi pemberdayaan ini dibangun diatas kedekatan jenis kelamin/gender dalam pembinaan dan pendampingan secara langsung dari perempuan (Srikandi) untuk perempuan (Srikandi) yang tergabung dalam kelompok perempuan sebagai suatu keunikan tersendiri
Inovasi pemberdayaan ini dengan menggunakan Pendekatan (Edukatif-Fasilitatif terintergrasi) dengan strategi pemanfaatan Srikandi lokal untuk membina dan mendampingi Srikandi Pesisir merupakan suatu inovasi yang baru dan pertama kali mengikuti kompetisi di Kota Parepare.

IMPLEMENTASI DAN EFEKTIFITAS
Inovasi “Berdaya Srikandi Oleh Srikandi” sejak dilaunching Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare pada tanggal 1 Agustus 2018 dan sebelumnya diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kelautandan Perikanan Kota Pareare Nomor 10 Tahun 2017 tentang Standar Operasional Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Kota Parepare
Pelaksanaan Inovasi ini menggunakan pendekatan (Edukatif-Fasilitatif terintergrasi) dengan strategi pemanfaatan perempuan/Srikandi sebagai pembina dan pendamping kepada Perempuan/Srikandi Pesisir yaitu pemanfaatan Sarjana Perempuan Lokal sebagai Pembina dan Pendamping langsung ke lapangan sebanyak 12 orang.
Dimulai dari pelatihan keterampilan teknis dan praktek penggunaan teknologi produksi yang berulang serta studi tiru kepada lebih dari 360 orang yang telah berhasil dalam produksi dan pemasaran sehingga mampu menjadi tenaga kerja terampil dan produktif dengan merubah cara kerja tradisional ke teknologi produksi tepat guna.
Pendampingan terus menerus untuk memotivasi anggota kelompok dalam meningkatkan produksi, mutu produksi dan pemasaran. Mampu meningkatkan produksi, menambah jenis produk, perluasan lokasi pemasaran dan meningkatkan pendapatan dari dari Rp. 250.000,– Rp. 750.000,- menjadi Rp.1.900.000,- – Rp.3.500.000,- dengan merubah pola kerja yang manual menjadi pengguna teknologi dengan produktivitas cukup tinggi mencapai 7.085 kg/Unit.
Fasilitasi untuk meningkatkan akses pada potensi sumberdaya tersedia, mampu mengakses modal usaha, jaminan mutu produk, registrasi produk dan jaminan mutu halal. Juga mampu mengembangkan usaha kelompok menjadi mandiri, luasan pemasaran baik pasar lokal, antar daerah di pulau sulawesi dan antar pulau seperti Pulau Kalimatan dan Papua dengan lokasi sebanyak sekitar 38 tempat .
Inovasi pemberdayaan ini dibangun diatas kedekatan jenis kelamin/gender dalam pembinaan dan pendampingan secara langsung dari perempuan (Srikandi) untuk perempuan (Srikandi) yang tergabung dalam kelompok dan penduduk miskin di lingkungan sekitar kelompok dalam partisipasi kerja, sehingga terjadi pemerataan pendapatan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pendapatan.
Inovasi “Berdaya Srikandi oleh Srikandi” hasilnya mampu meningkatkan kapasitas keterampilan teknis dan manajerial usaha, sehingga dalam kurun waktu 2 (dua) tahun mampu menggerakkan partisipasi kerja dan produktifitas kelompok perempuan pesisir lebih dari 360 jiwa serta sebagian besar menuju pada kemandirian usaha kelompok.


DAMPAK SEBELUM DAN SESUDAH
ASPEK | SEBELUM INOVASI | SESUDAH INOVASI |
Pembina dan Pendamping Sarjana (Perempuan) | 3 orang | 12 orang |
Partisipasi Kerja Produktif (perempuan) | 70 orang | 368 orang |
Produktivitas | Tidak terhitung | 7.058 kg/unit |
Jumlah Produksi | 6,26ton | 173,54ton |
Lokasi Pemasaran Produk | 3 lokasi | 38 lokasi |
Jenis produk | 11 Jenis | 40 Jenis |
Nilai Produksi | Tidak Terhitung | Rp.648juta |
Rata-rata Pendapatan Anggota | Rp.791ribu | Rp.1,9juta |
Tingkat pemanfatan teknologi, Partisipasi, kerjasama, kepuasan kerja dan akses sumber pembiayaan (survey) | Tidak Terdata | Ketegori Baik |
Partispasi Angkatan Kerja Perempuan (Statistik)
Partisipasi angkatan kerja Perempuan |
11.853 jiwa | 13.770jiwa
13.770jiwa |
Hasil Penilaian oleh TIM LAN Makassar 2018 KIP Tingkat Kota Parepare | – | Terbaik |
Hasil Penilaian oleh Tim KIP Provinsi Sulsel 2019
2019 |
– | Masuk TOP30
TOP 30 Tingkat Provinsi |

KEBERLANJUTAN
Keberlanjutan inovasi didukung oleh kebijakan Pusat dan daerah melalui Permen KP. No. 40 Tahun 2014 tentang Peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil, Peraturan Walikota Parepare No. 48 /2014 tentang Pengelolaan SDA dan Prasarana Pesisir serta dukungan dari Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang RPJMD, dijabarkan dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.
Keberlanjutan Inovasi pemberdayaan ini dibutuhkan oleh masyarakat, karena mampu meningkatkan keterampilan teknis dan partisipasi kerja perempuan pesisir dan dapat meningkatkan pendapatan, serta didukung pula penganggaran yang akan datang dalam Renja SKPD tahun 2021 sebesar Rp. 165.000.000.
Selanjutnya inovasi adalah proses produksi olahan hasil perikanan skala industri rumah tangga sehingga sangat minim pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan dan dapat ditangani secara teknis pengelolaannya.

POTENSI REPLIKASI
Pemberdayaan bersifat integrasi ini berpotensi untuk diterapkan daerah lain atau lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta karena secara teknis mudah dilaksanakan dan tersedia sumberdaya, sehingga mampu memberikan manfaat yang luas pada masyarakat.
Inovasi pemberdayaan ini belum direplikasi ke daerah lain, namun telah banyak dikunjungi studi banding dari daerah lain, seperti dari kunjungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel, studi banding dari Dinas Perikanan Kabupaten Majene, Dinas Perikanan Kabupaten Enrekang, Dinas Perikanan Kabupaten Maros, Dinas Perikanan Kabupaten Barru, serta magang mahasiswa dari Politeknik Pertanian Pangkep, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Parepare dan mahasiswa STITEK Balik diwa.



GALERI PRODUK
Please wait while flipbook is loading. For more related info, FAQs and issues please refer to DearFlip WordPress Flipbook Plugin Help documentation.
TIM INOVASI

