PAREPARE- setelah dinobatkan sebagai Kota Layak Anak beberapa waktu lalu di Pekanbaru Riau, Pemerintah Kota Parepare dalam mendukung hal tersebut bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar Simposium tentang kesehatan remaja masa kini.
Simposium kesehatan remaja yang dimaksudkan untuk mendukung tumbuh kembang remaja di Kota Parepare dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2017.
Simposium yang dirangkaikan dengan Halal Bihalal bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare di gelar di Lapangan Tenis Rujab Kota Parepare, Sabtu, (29/7).
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, dr Hj Renny Angraeni Sari mengatakan, kesehatan anak-anak, maupun remaja merupakan prihal utama yang menjadi perhatian dan kepedulian Pemkot.
“Pemerintah Kota sangat antusias dengan adanya seminar tentang Permasalahan kesehatan remaja masa kini. Ke depan, Parepare diharapkan dapat melahirkan generasi emas sebagai generasi pelanjut masa depan. Olehnya itu, kesehatan anak sejak berada di dalam kandungan sampai usia 18 tahun, betul-betul harus diperhatikan,” ujar dr Renny Angraeni Sari.
Renny berharap, melalui seminar tersebut, para remaja dan orang tua dapat mengidentifikasi dan lebih waspada terhadap hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan perkembangan fisik dan psikologis remaja khususnya di Kota Parepare. “Program ini disinergikan juga dengan Program pemerintah Kota Parepare dengan membangun karakter anak sampai dewasa,” ujar Renny
Sementara, Ketua IDAI Provinsi Sulawesi Selatan, dr Dasril Daud mengatakan, kegiatan tersebut berfokus pada kesehatan remaja.
“Dari data yang didapatkan, hampir 20% masyarakat kota Parepare merupakan remaja dan ini merupakan jumlah yang signifikan bagi dokter anak, olehnya itu kita juga telah membentuk satgas Anak,” katanya.
Sementara itu Walikota Parepare DR. HM Taufan Pawe setelah membuka Simposium tersebut menjelaskan dalam membahas mengenai potret remaja memiliki arah yang jelas dan merupakan hal bersifat wajib dan merupakan hak dasar dan pelayanan dasar.
“Ini merupakan tantangan kita sekarang ini. Karena 28 tahun akan datang remaja kita sekarang ini akan menuju tahun emas dan usia produktif, jadi perlu ada wawasan dan pengetahuan yang diberikan untuk mendukung tumbuh kembang mereka,” jelas Taufan.
Taufan juga menambahkan remaja sekarang ini bukan hanya pengetahuan reproduksi tapi yang terpenting adalah pengetahuan dan pembentukan karakter.
Terkait pembangunan karakter, pemerintah Kota membuat program peduli pesantren dan model seleksi penerimaan murid baru yang harus tahu baca tulis alquran untuk melahirkan generasi berkarakter dan berakhlak yang kuat.
“simposium tentang kesehatan reproduksi remaja belum cukup dalam membentuk remaja, tapi remaja harus diberikan pendidikan karakter, jelas Doktor Hukum ini.
Tidak cukup sampai disitu dalam mberikan pelayanan kesehatan Taufan juga sedang membuat rumah sakit Dr.Asri Ainun Habibie dengan kapasitas 1000 tempat tidur yang juga nantinya akan menjadi rumah sakit rujukan terbaik di Sulawesi Selatan.
“Kalau kita mau memotret keberhasilan suatu daerah liat dua hal yakni kesehatan dan pendidikannya,” jelas Taufan.
Dalam kegiatan tersebut, berlangsung juga penyeraharan penghargaan yang diperoleh Pemkot Parepare dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak sebagai Kota Layak Anak.