PAREPARE – Sebanyak 140 pewarta berita dari kalangan internal Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia, Ahad, 30 Juli 2017 dijadwalkan mendeklarasikan Gerakan Jurnalistik Online Sehat.
Deklarasi ini telah menjadi salah satu agenda acara penutupan Pelatihan Jurnalistik Online dan Pengelolaan Database Nasional , yang diadakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di Kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Jumat 28 hingga 30 Juli 2017.
Penggagas deklarasi, La Ode Arwah Rahman dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Parepare menjelaskan, selain pembacaan pernyataan sikap dari utusan masing-masing daerah, deklarasi juga akan diisi kegiatan tanda tangan massal sebagai bentuk dukungan terhadap praktik jurnalistik online sehat.
“Deklarasi ini merupakan tindak lanjut atas keresahan Muhammadiyah yang melihat perkembangan dan fenomena munculnya praktik jurnalistik daring yang mengabaikan etika dan tata krama kesopanan,” kata La Ode Arwah Rahman, , di Barugae, tempat berlangsungnya acara pembukaan Pelatihan Jurnalistik Online dan Pengelolaan Database Nasional, Jumat, 28 Juli.
Dewasa ini, katanya, banyak sekali berita yang beredar di dunia yang bermuatan hasutan serta cenderung menyebar kebencian, bahkan fitnah di tengah masyarakat.
Karena itulah, Muhammadiyah, tambahnya, perlu mendeklarasikan diri untuk menolak serta melawan segala praktik jurnalistik yang mengabaikan etika, norma kesopanan, serta dengan sengaja melakukan framing, konstruksi fakta yang ditujukan untuk kepentingan kelompok/golongan tertentu.
Di tempat sama, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (MPI PWM Sulsel), Hadisaputra, menyatakan menyambut baik rencana deklarasi tersebut.
“Muhammadiyah memang telah lama resah atas maraknya beredar berita palsu yang berkonten kebencian dan yang berpotensi merusak persatuan bangsa dan membodohi masyarakat,” kata Hadi, sapaan akrab Hadisaputra.
Muhammadiyah, lanjutnya, harus terus-menerus menggalakkan dakwah alternatif yang progresif dengan memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya dengan pemanfaatan portal-portal berita milik persyarikatan atau yang dikelola oleh kader Muhammadiyah.
“Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh PP Muhammadiyah di Parepare, merupakan momentum yang tepat untuk mendeklarasikan gerakan ini, karena di sana akan berkumpul para pegiat jurnalistik dari kader-kader dan pengurus Muhammadiyah se-kawasan timur Indonesia,” tutur Hadi.
Pelatihan Jurnalistik Online dan Pengelolaan Database Nasional yang dibuka Walikota Parepare, dihadiri Ketua PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Rurdi Umar, MT, P.HD. Tampak pula Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah, Dr KH, Abdullah Renre.